Bapa Paus meresmikan Alvaro del Portillo sebagai "Venerabilis"

Pada tanggal 28 Juni 2012 yang lalu, Benediktus XVI telah menandatangani sebuah dekrit kepausan yang isi mengakui berbagai kebajikan heroik yang dimiliki Alvaro del Portillo. Dia adalah penerus pertama dari St Josemaria Escriva, pendiri Opus Dei dan Alvaro del Portillo juga merupakan orang yang bekerja paling dekat dengannya.

Pada tanggal 28 Juni 2012 yang lalu, Benediktus XVI telah menandatangani sebuah dekrit kepausan yang isi mengakui berbagai kebajikan heroik yang dimiliki Alvaro del Portillo. Dia adalah penerus pertama dari St Josemaria Escriva, pendiri Opus Dei dan Alvaro del Portillo juga merupakan orang yang bekerja paling dekat dengannya.

Pengesahan dekrit ini merupakan satu langkah penting menuju proses beatifikasi beliau sebab ini berarti bahwa Benediktus XVI mengakui bahwa Don Alvaro telah memberikan teladan bagaimana mempraktekkan kebajikan-kebajikan Kristiani sepanjang hidupnya.

Vatikan juga sedang mempelajari sebuah mukjizat yang terdokumentasi dengan baik serta memiliki kaitan dengan terkabulnya doa melalui perantaraan (intersesi) Alvaro del Portillo. Bila mukjizat ini diakui oleh para pakar, kaum teolog dan juga Paus sendiri maka proses beatifikasi dapat segera dimulai.

Alvaro del Portillo dilahirkan di Madrid, Spanyol pada tahun 1914. Ibunya seorang Meksiko dan ayahnya berkebangsaan Spanyol. Dia belajar ilmu teknik sipil, filsafat dan teologi.

Dia merupakan seorang dari sejumlah anggota pertama Opus Dei dan bekerja sangat dekat dengan St Josemaria. St Josemaria-lah yang juga mendorong Don Alvaro untuk menjadi seorang imam.

Don Alvaro berperan serta mempersiapkan Konsili Vatikan II dan selama Konsili itu, dia menjabat sebagai Sekretaris bagi Komisi Kedisiplinan Klerus dan Umat Kristiani. Komisi ini telah mengeluarkan dekrit Presbyterorum Ordinis; yang berhubungan dengan aturan tentang peran para imam.

Setelah wafatnya St Josemaria di tahun 1975, Don Alvaro diangkat menjadi penerus pertamanya.

Dia memimpin Opus Dei selama hampir 20 tahun. Selama masa tsb, dia membantu perkembangan Opus Dei ke 20 negara. Dia juga mengeluarkan berbagai inisiatif sosial dan pendidikan di Kongo, Nigeria, Filippina, Brazil, Spanyol dan Italia, termasuk pendirian Universitas Kepausan Salib Suci (Pontifical University of the Holy Cross) di Roma.

Dia wafat pada 23 Maret 1994 di Roma, sehari setelah peringatan hari ulang tahunnya yang ke 80. Di hari yang sama saat dia meninggal dunia, mendiang (Beato) Yohanes Paulus II, yang dekat sekali hubungannya dengan Don Alvaro, datang berdoa di hadapan jazad Don Alvaro.

Proses beatifikasi yang nanti dijalankan, juga meliputi analisis pro dan kontra atas kehidupan dan kebajikan-kebajikan yang telah dijalaninya. Sejauh ini, sudah ada 133 orang yang sedang diwawancara. Dari sejumlah ini, 62 orang berasal dari Opus Dei dan 71 adalah orang di luar Opus Dei. Di antara para saksi tsb, ada 19 orang kardinal dan 12 orang Uskup Agung dan Uskup.